EVALUASI POLA PERUBAHANLAHAN PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI CIMANUK HULU DENGAN MENGUNAKAN CITRA LANDSAT TM TAHUN 1990 DAN 2001
Oleh: Agus Yadi Ismail Dosen Fakultas Kehutanan
Abstrack
Penggunaan lahan yang tidak mengindahkan prinsip-prinsipkonservasi tanah dapat mempercepat terjadinya degradasilahan yang pada akhirnya menurunkan tingkatproduktivitasnya.
Berdasarkan hasil penelitian,pola perubahan lahan di setiap jenis penggunaandi DAS Cimanuk Hulu terlihat bahwa kawasan hutan, vegetasi campuran, diprediksikan akanmengalami penurunan yang terus–menerus, yang diakibatkan oleh kebutuhan manusia akan lahan yang digunakan untuk kegiatan pertanian, perladangan dan pemukiman. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan kondisi lingkungan yang terus mengalami perubahan-perubahan yang menyebabkan terjadinya bencana di daerah Hulu maupun Hilir
Key Stone: DaerahAliran Sungai. Degradasi lahan, Daerah Hulu dan Hilir
Terbitnya Undang-Undang No. 5 Tahun 1990, merupakan tonggak sejarah pelestarian alam di Indonesia karena mengatur upaya Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya secara utuh dan menyeluruh, namun tidak mampu menahan laju kerusakan hutan yang mengakibatkan telah terjadinya kehilangan, kematian dan kepunahan jenis tumbuhan dan satwa liar. Penyebab utama dari kondisi tersebut dikarenakan kebijakan yang di banguan dalam rangka pelestarian dnaa konservasi Sumberdaya Alam kurang memenuhi kriteria efficiency dan cost-effectiveness, fairness, Incentives, enforceability yang dilandasi pengembangan moral.
sejarah perkembangan kehidupn manusia à berpindah-pindah, hal ini mereka lakukan sebagai upaya untuk mencari sebidang lahan yang baik dan subur untuk melaksanakan kegiatan pertanian yang primitif è Pada waktu itukesulitan akan mencari lahanbelum menemui kesulitan .
Seiring dengan perkembangnya peradaban manusia dan perkembangan ilmu pertanian dari waktu kewaktuyang begitu pesat memaksa untuk menghentikan pola kegiatan pertanianprimitif. Keadaan yang demikiansangat tersa oleh petani terutama oleh petani yang kesulitan untuk mendapatkanlahan-lahan yang mempunyai kesuburan yang tinggi, dikarenakankegiatan pertanian tanpa memperhatikan pedoman pengolahan tanah, dengan semakin banyak lahan /tanah yang mengalami degradasi unsur hara secara drastis, sehingga semakin banyak lahan-lahan yang marjinal dan dapat menimbulkanmasalah terutama masalah tanah kering dan tanah kritis.
Dari dasar diatas maka untuk mengantisipasi degradasi unsur hara dan mempertahankankesuburan tanahmaka mulailah orang memikirkandan mempelajaraitentang hal ihwal tanah.è maka muncullahyang dinamakan ilmu tanah.
Ilmu Tanah Umum ( General Soil science) yaitu ilmu yang mempelajari hal ihwal atau sifat-sifat tanahsecara umum yang dapat di bagi menjadi dua bagianyaitu pedologidanedhapologi
Menurut Syaripudin bahwa Pedologi (merupakan Ilmu Murni)adalah Ilmu tanah yang mempelajari tanahsebagi suatu bagian dari alam yang berada di permukaan kulit bumi, yang menekan kanhubungan antaratanah itu sendiridengan faktor-faktor pembentuknya.
Menurut Hardjowigeno,Pedologi AdalahIlmu yang mempelajariproses-proses pembentukan tanahbeserta faktor-faktorpembentuknya, klasifikasi tanah,survei tanah, dan cara-carapengatan tanah dilapangan.
Edhapologi adalah Ilmuyang mempelajari anah sebagai alat produksi pertanian yaitu yang menekankanhubungan antartanah dengantanamanè Cabang agronomi, biokimia, dan ilmu lainnya.
Adalah Suatu sistem di alam yang mengandungkomponenhayti (organisme)dan komponennon hayatyi, dimana diantara komponen tersebutterjadihub, timbal balikuntuk memperlakukanzat-zat yang perlu di pertahankan untuk kehidupan.
Komponen Ekosistem adalah
A.Trophic Level
1)Komponen Autotrofik adalah Organismeyang mampu mensintesismakanannyasendiri yang berupa bahan organikdari bahan-bahan an organik sederhanadengan bantuan sinar matahari dan zat hijau lain.
2)Komponen Heterotrofik adalah Organisme yang sumber makanannyadiperolehdari bahan-bahan yang di bentuk olehkomponen Autrotrofik.